Si Kecil Nangis dan Marah di Depan Umum, Bagaimana Orangtua Bersikap?


Jakarta - Saat anak memasuki usia pra sekolah, orangtua harus siap-siap menghadapi tantrum, kondisi ketika si kecil tiba-tiba saja menangis dan mengamuk. Bagaimana Anda dan suami harus bersikap ketika menghadapi anak yang tantrum, apalagi di depan umum?

Psikolog Judith Hudson mengatakan tantrum umumnya terjadi ketika anak merasa lelah atau lapar. Oleh karena itu sebaiknya jika memang ingin mengajak anak pergi ke luar rumah, seperti berbelanja ke supermarket atau berjalan-jalan ke mal, usahakan dia sudah lebih dulu tidur dan dalam keadaan kenyang.

Stres atau frustasi juga bisa memicu anak menjadi tantrum. Seperti dikutip Baby Center, hindari situasi yang dapat menyebabkan anak menjadi stres. Misalnya kalau si kecil ingin Anda ajak ke supermarket, tapi sebelumnya dia sudah berulang kali mengatakan mau melihat-lihat toko hewan, sebaiknya turuti dulu permintaannya. Sempatkan mendatangi toko tersebut. Menuruti keinginannya bukan berarti Anda menuruti apapun permintaannya. Hanya saja ini bisa memprediksi bagaimana dia akan bersikap dan berpikir nantinya.

Tentunya tidak selamanya orangtua bisa menghindari anak mengalami tantrum. Ketika Anda sampai pada satu situasi anak tantrum di depan umum, misalnya di mal, Judith mengatakan cara bersikap paling baik adalah pergi dari tempat tersebut. Marah-marah dan memaksanya untuk diam, sama sekali tidak akan membuat tantrum anak reda. Anda pun malah bisa menjadi semakin marah.

Menurut Judith, yang perlu orangtua ingat, cobalah tetap tenang saat anak tantrum. Dengan pergi dari tempat di manapun Anda dan si kecil berada saat tantrum terjadi, ini bisa membuat kondisi menjadi lebih baik. Tak masalah jika nantinya Anda harus kembali ke tempat itu untuk menyelesaikan urusan yang tertunda. Kalau memang tidak bisa meninggalkan tempat tersebut, setidaknya bawa anak menjauh dari lokasi di mana dia memulai tantrumnya. Misalnya, anak tantrum saat Anda ajak ke dokter gigi, ajak dia menjauh dengan pergi ke area parkir atau taman yang ada di dekat area tersebut.

Saat anak sudah lebih tenang dan tidak lagi tantrum, berikan dia pelukan dan perkataan lembut yang menenangkan. Kondisi tantrum tadi bagi anak juga membuat mereka stres dan takut. Ketika Anda melembut, jangan ubah pendirian Anda juga dengan mengizinkan apa yang sebelumnya tadi Anda larang dan membuatnya tantrum. Agar Anda tidak terlalu merasa sebagai orangtua yang kejam, tawari dia penghiburan yang lain saat tiba di rumah. Misalnya ajak dia bermain bersama permainan favoritnya atau membacakan buku kesukaannya.

Ketika anak tantrum di depan umum, ibu harus ingat, situasi tersebut terjadi bukan karena Anda orangtua yang buruk. Hal itu terjadi karena memang Anda adalah orangtua dari anak-anak yang masih berusia pra sekolah. Kalaupun orang-orang memperhatikan Anda, kemungkinan besar mereka bersimpati, bukan memberikan penilaian buruk. Apapun pendapat orang-orang itu, Anda pun harus ingat kalau anak tidak memahami soal rasa malu yang mungkin Anda rasakan. Dia menjadi tantrum bukan karena ingin mempermalukan Anda.
(eny/eny)
sumber: detik

0 komentar:

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.