Jangan Pukul Anak Anda



SATUHARAPAN.COM/LIFE – Banyak orangtua ketika batas kesabarannya sudah habis, memberi hukuman fisik kepada anak. Hukuman itu biasanya berupa menjewer telinga, mencubit atau bahkan ada yang memukul paha atau pantat. Ini biasanya dilakukan untuk memberi efek jera agar si anak tidak mengulangi kebandelannya.
Efektifkah hal ini? Sebuah penelitian yang dilakukan Southern Methodist University , Dallas - Amerika Serikat menyebutkan bahwa memberi hukuman fisik pada anak tidak akan membuat si anak merubah perilaku negatifnya. Studi ini menyimpulkan bahwa anak hanya ingat selama 10 menit saja, dan setelah itu dia akan lupa dan bisa mengulang kembali perbuatannya.
Seperti dikutip LIFE SatuHarapan.com dari Daily Mail, para peneliti melakukan pengamatan terhadap 33 keluarga selama 6 hari. Selama pengamatan, dari 33 keluarga ada 15 orangtua yang menggunakan hukuman fisik untuk memberikan efek jera kepada si anak. Dan ternyata, 75% anak yang diberi hukuman fisik oleh orangtuanya, kembali mengulangi perbuatannya setelah 10 menit.
Dr. George Holden, kepala peneitian ini mengatakan,” orang tua biasanya membarengi hukuman fisik dengan teriakan. Dan ternyata, hal itu tidak memberi efek positif. Dikhawatirkan, hukuman fisik dan teriakan yang terlalu sering justru akan memberi pengaruh negatif kepada si anak. Mereka bisa tumbuh menjadi pribadi yang agresif namun dibarengi dengan tingkat kecemasan tinggi”.
Oleh karena itu, cara terbaik mendidik anak tetap dengan cara yang halus. Memang dibutuhkan kesabaran tinggi dalam hal ini. Bertindaklah secara tegas dan keras namun tidak kasar. Sesekali marah mungkin masih bisa dilakukan jika kondisi memaksa. Hindari hukuman fisik apalagi yang bersifat memukul!

0 komentar:

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.