Pelukan tidak hanya memberikan rasa aman, tapi juga mentransfer
keberanian dan kemandirian pada anak. Tidak heran, anak lebih mandiri
bila sering dipeluk ayah.Pelukan merupakan perwujudan kasih sayang
berupa sentuhan fisik yang paling mudah dilakukan. Orang tua perlu rutin
memeluk anak guna mendukung proses tumbuh kembang anak. Walau terbilang
mudah, tak semua orang tua terbiasa memeluk anak-anaknya. Ada yang
memang tidak terbiasa dipeluk sejak mereka kecil sehingga terus
berlanjut hingga orang tua ini memiliki anak. Kalau belum terbiasa, ada
baiknya sejak sekarang mulai membiasakan diri untuk memeluk anak.
Dilansir dari tabloid-nakita.com,
para ayah, biasanya agak sulit memberikan pelukan kepada anak-anaknya.
Menurut Melly Puspita Sari, S.Psi., MT, NLP, bisa jadi, ayah yang sulit
memeluk dulunya juga mungkin jarang dipeluk. "Karena si ayah tumbuh dan
berkembang jarang dipeluk, ia akan melakukan hal yang sama kepada
anaknya. Tetapi kalau ia biasa dipeluk, ia akan memeluk anaknya," ujar
psikolog lulusan Universitas Muhammadiyah Malang ini. Yuk peluk si kecil
agar ia lebih mandiri. Ingat, anak lebih mandiri bila sering dipeluk
ayah.
Kalau belum terbiasa, isteri bisa mendorong suami untuk
mulai membiasakan kegiatan memeluk anak. Katakan saja, kalau ingin
anaknya pintar, menyayangi sang ayah meski sudah tua, dan tetap
mengidolakan ayahnya, maka mulai mencoba untuk memeluk.
Sejumlah penelitian, dikatakan penulis buku 'The Miracle of Hug' ini,
menunjukkan kalau pelukan antara orang tua dan anak dapat meningkatkan
kecerdasan otak, merangsang keluarnya hormon oksitosin yang memberikan
perasaan tenang pada anak, serta memberi dampak positif pada
perkembangan anak. Selain itu, pelukan membuat anak merasa dicintai dan
dihargai.
Selain itu, pelukan dari masing-masing orang tua
akan mentransfer hal luar biasa pada anak. Masing-masing akan
mentransfer sifat tertentu pada anak sehingga anak akan tumbuh dan
berkembang menjadi anak yang otentik dan sehat. Ingat lo, anak lebih
mandiri bila sering dipeluk ayah.
"Saat ayah memeluk,
sesungguhnya ia mentransfer kemampuan kemandirian. Laki-laki itu
mentransfer aspek berani untuk berinteraksi dengan figur otoritas yang
ada di luar rumah," lanjut Melly. Anak-anak ini akan lebih kuat saat
berada di luar rumah. Pernyataan anak lebih mandiri bila sering dipeluk
ayah pun bukan isapan jempol. Sebaliknya, anak-anak yang mendapat
kekerasan dalam rumah tangga, cenderung menjadi penakut saat berada di
luar rumah.
Sementara itu, ketika ibu memeluk, sifat empati
akan tersalurkan kepada anak. "Ibu itu figur afeksi, yang ketika anak
sakit, ia akan memeluk anak maupun mengambilkan obat untuk anak," imbuh
Melly.
Lalu bagaimana kalau anaknya yang malu atau merasa
risih untuk dipeluk oleh orang tuanya? "Katakan saja, mau malu ya
dipeluk? Tetapi mama butuh energi, gimana caranya ya? Pegang saja atau
usap-usap kepala boleh nggak? Proses dialog memang harus dilakukan,"
terang Melly.
Belum lama ini, Melly menangani sebuah kasus
yang baik ibu maupun anak tidak terbiasa dipeluk. Mereka, istilahnya
bisa sampai keluar keringat dingin saat akan berpelukan. "Perlu effort
besar untuk memeluk. Yang kemudian, saat memeluk, tahan dulu, jangan
dilepas hingga napas lebih normal," saran Melly. sumber : fb dokter spesialis anak
0 komentar: